As neighbors, Australia and Indonesia have a long history of connecting with each other and building meaningful ties. Reaching as far back as Makassan and Yolŋu peoples trading with each other, up to today’s New Colombo Plan students and Australia Award recipients studying in each other’s universities, people-to-people relationships are at the heart of this story. This panel will reflect on what it means to be neighbors and how we can maintain strong ties. On the advent of the Festival celebrating its 20th anniversary and its legacy as Indonesia’s most meaningful Australian-Indonesian gathering, Elena Williams, Riri Riza, Janet DeNeefe, and Abdi Karya invite us to reflect on the enduring connections between the two countries across a number of sectors, including tourism, the arts, education, and the media, moderated by Dr. Kirrilee Hughes.
Sebagai negara bertetangga, Australia dan Indonesia memiliki sejarah panjang keterhubungan satu sama lain dan membangun ikatan yang bermakna. Dengan jangkauan merentang sampai ke orang-orang Makassan dan Yolŋu yang saling berdagang satu sama lain, hingga para mahasiswa New Colombo Plan dan penerima Australia Award yang kini menerima beasiswa untuk pergi belajar ke universitas di wilayah masing-masing, hubungan people-to-people berada pada jantung kisah ini. Panel ini akan merefleksikan makna dari hubungan sebagai negara tetangga dan bagaimana kita dapat tetap menjaga ikatan yang kuat satu sama lain. Saat dibukanya perayaan 20 tahun UWRF dan warisannya sebagai tempat berkumpul Australia dan Indonesia yang paling bermakna, Elena Williams, Riri Riza, Janet Deneefe, dan Abdi Karya mengundang kita semua merenungkan hubungan jangka panjang antara kedua negara melintasi berbagai sektor, termasuk pariwisata, seni, pendidikan dan media, dipandu oleh Dr. Kirrilee Hughes.